Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Recent Comments

Advertise

Menu

Blogger templates

bintang


aa

Rabu, 09 Januari 2013

Iqtishodi-LC ku

Wah ga berasa ya, ternyata aku bisa keluar dari “kotak aman” ku.  Aku ikut organisasi, dan ga nanggung, organisasi pertama dalam hidupku adalah sebuah Lembaga Dakwah Kampus FE UNJ dengan nama BSO Al  Iqtishodi.

Heloooo seorang Zelinda jadi aktivis dakwah? Ngerti dakwah juga enggak. Tertarik juga enggak. Penampilan dan kelakuan? Apa lagi. Jauh banget dari standar aktivis dakwah.
Trus masalah buat lo? Pasti enggak kan. Hidup hidup gue kok lo yg repot. Hahaha #gaya nyolot.
Hahaha tenang aku ga pernah bilang begitu kok. Karena semua pertanyaan itu hanya ada di otakku. :P

Ya begitulah yang aku fikirkan di awal, bahkan sampai sekarang. Ga nyangka aku bener-bener nekat untuk ikut organisasi ini. Walaupun tanpa sepengetahuan Bapak. Kalau Bapak tau bisa bahaya nih. Hehehe

Cerita sedikit ya kenapa bisa bahaya kalau sampe Bapak tau.
Aku anak bungsu dari 5 bersaudara, dan perempuan pula. Punya 3 kakak laki-laku dan seorang kakak perempuan. Bapak emang sayang banget sama anak-anak perempuannya, terutama kakakku karena dia adalah sosok yang dibilang hampir sempurna. Intinya Bapak kasih dia kepercayaan penuh dalam hidupnya di masa remajanya. Tapi sayang di akhir masa remajanya, dia bikin bapak marah dan sangat kecewa. Aku ga ngerti apa yang terjadi karena waktu itu aku masih SD dan menurutku (sepengetahuan ku tentang masalah yang dihadapi) itu bukan masalah yang besar.
Bapak ga mau, aku melakukan dan mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, sejak saat itu bapak yang udah protective terhadap anak perempuannya jadi semakin over protective. Semua yang aku lakukan dalam pengawasan Bapak. Bahkan waktu aku beberapa hari pulang sekolah telat karena harus latihan nari di sekolah untuk persiapan ujian praktek, dia ga percaya dan diam-diam datang ke sekolah untuk liat. Waktu aku buka puasa bersama sama teman-teman, dia kirim anak buahnya untuk pastiin. Dan masih banyak lagi hal-hal konyol yang Bapak lakuin untuk mengawasi aku.
Aku tau jelas alasannya, jadi udah terbiasa deh dari SMP digituin. Selain itu, Bapak juga ga mau sekolah aku terganggu dengan hal-hal yang dirasa ga penting. Bapak Cuma mau, aku focus sekolah.
Sampai sekarang di akhir masa kepengurusan di Iqti, Bapak belum tau. Hehehe. Aku emang ga pernah cerita karena kalau Bapak sampe tau kalau aku sering pulang malem dan melebihi batas maksimal (jam 18.00) , sering pergi camping, dan pernah bolos kuliah karena urusan organisasi bisa-bisa nyewa body guard untuk ngawasin. (Hehehe lebay banget).
Intinya, kalau Bapak sampai tau aku ikut organisasi bisa semakin over protective, bisa nyamperin pengurus iqti yang lain, bahkan yang lebih serem adalah kehilangan kepercayaan dari Bapak.
Oke cukup sekian cerita tentang Bapak.

Inilah LC…
Seperti yang udah aku certain di note sebelumnya, aku di terima di departemen Learning Centre /LC. Dipimpin oleh seorang Kepala Departemen bernama ka Ervina Maulida, biasa dipanggil ka Vina, yang juga menjadi seorang Mapres UNJ. Huiiihh prok prok prok… bangga banget deh di pimpin sama seorang ka Vina. Aku kenal ka Vina pertama kali waktu FGD. Waktu itu mentorku ga dating dan akhirnya digabung sama kelompoknya ka Vina. Dan pertemuan pertama itu aku langsung suka sama ka Vina, suka dengan semua yang dia lakukan. Diam-diam aku cari tau tentang ka Vina. Dan dengan izin Allah ternyata pilihan departemen pertamaku di pimpin sama ka Vina. Waaah rasanya tuh luar biasa.
Pertemuan pertama LC, waktu itu hari Jumat, aku lupa tanggal berapa. Ka Vina sms untuk ngadain ta’aruf (perkenalan) semua anggota LC jam 16.00 di Meni. Hari itu aku sebenarnya ga ada kuliah. Aku berangkat jam 2 dari rumah. Pas berangkat, cuaca agak mendung dan pas sampai di Buaran ternyata hujan derassss banget dan aku ga bawa payung. Aku neduh dan pas neduh aku berpikir “Balik lagi aja ke rumah kali ya, dari pada hujan-hujanan sakit. Belum lagi kayaknya bakal telat deh” tapi di sisi lain aku berpikir “Masa aku ga ikut kenalan sama orang-orang yang bakal bekerja sama sama aku kurang lebih slama 10 bulan. Ga lucu banget. Sayang kan, ini adalah momen pertama yang seharusnya jadi special”. Akhirnya aku paksain diri untuk jalan mencari metromini 47 ke pertigaan jalan dan pergi ke kampus. Sampai di Meni tepat pukul 16.00  dan sms mencari keberadaan ka Vina. Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 16.30 di selasar Meni dengan ‘hijab’ diantara laki-laki dan perempuan.
LC terdiri dari orang-orang yang luar biasa menurut aku. Sampai sekarang aku berpikir, kayaknya aku salah masuk deh, jauh banget perbedaannya. Aku yang bukan apa-apa dan siapa-siapa, menjadi satu kelompok dengan orang luar biasa seperti  mereka.

Ka Vina, aku udah sempat bikin tulisan khusu ka Vina di blog ini dengan judul She is My Boss. Baca aja ya… Selain itu ka Vina juga jadi mentor baru aku lho. Wah subhanallah sekali. Dulu aku pernah berharap bisa jadi mentee nya ka Vina, dan Subhanallah, Allah kabulkan lho. ^_^

Ka Resti, kakak yang tangguuuh banget, keren deh. Walaupun rumahnya nun jauh disana, kuliah pulang malam (karena kelas non reg) tapi tetap bisa total di organisasi, dan selalu menciptakan ide-ide brilian ketika kami (yg angkatan 2011) ga punya ide apa-apa. Menurutku, ka Resti adalah orang yang bisa dijadikan sebagai pengganti ka Vina ketika sedang sibuk :P Kalau untuk cerita tentang masalah di LC, aku lebih suka cerita ke ka Resti karena …………………………… kenapa ya?! Ga tau deh. Intinya ngerasa lebih nyaman aja. Walaupun katanya ka resti, aku masih agak tertutup (tertutup apanya coba). Ka Resti slalu ada untuk LC dan Iqtishodi.

Ka Jane, kakak yang satu ini hampir kebalikan aku banget deh. Dia suka pink, aku paling ga suka warna pink; dia terlihat selalu ceria, aku selalu terlihat murung; dia suka keramaian, aku ga suka suasana ramai; dsb. Tapi dari kebalikan itu, aku belajar banyak hal dari ka Jane, aku belajar untuk ceria, senang bergaul, berani, dan masih banyak lagi. Di masa sepertiga akhir kepengurusan, aku ngerasa kehilangan sosok ka Jane, entah kenapa. Mungkin karena LC udah ga pernah kumpul dan jaraaaaaaang banget ketemu ka Jane. Sekalinya ketemu paling Cuma say hello aja.

Itu tadi dari angkatan atas, sekarang dari yang seangkatan.
Di LC ada juga Icha (Raizsa) dan Ganjar. Emm mereka orang yang seru dan asik. Tapi sayangnya kita jaraaaaang banget kumpul. Icha karena dia ikut EC dan juga rumahnya jauh. Ganjar, aku kurang tau pastinya juga, tapi setau ku, dia punya alasan yang syar’i.

Yang laki lakinya…
Arrijal, wow adalah kata pertama yang terlintas di pikiran ketika tau apa aja yang sedang dia kerjakan. Arrijal ikut 3 organisasi lho (Iqti, KSEI, dan HMJM) dan dia bertekad untuk tetap istiqomah di ketiganya. Kereeeen. Kontribusi yang dia berikan juga terlihat lho di ketiga organisasi itu. Awalnya aku berpikir Arrijal adalah seorang ‘ikhwan’ yang kaku, eeh ternyata aku salah besar. Arrijal adalah orang yang bikin suasana di LC yang beku jadi cair. Dia sering bercanda, dan dia juga yang kasih julukan ‘Boss’ ke ka Vina. Dia adalah salah satu ikhwan yang selalu ada untuk LC dan Iqti. Tapi sejak masuk semester 3 ini aku ngerasa jadi agak kehilangan sosoknya. Mungkin karena dia kelas non reg yang sering masuk sore sedangkan aku masuk pagi dan pulang siang terus. Jadi jarang ketemu dan mungkin dia juga punya urusan lain yang aku ga tau. Hehehe.

Rizki Ramadhan, emmmmmmmmmmm bingung mulai dari mana. Hahaha. Dari nama deh ya. Dia sering dipanggil Madon sama teman-teman, tapi aku ga suka dengan panggilan itu. Ngerasa kasihan aja sama orang tuanya yang udah kasih nama bagus-bagus tapi dipanggilnya begitu. Hahaha. Aku lebih suka panggil dia Rizki. Walaupun beberapa temanku bingung dan ngerasa aneh kalau aku panggil Rizki, tapi bodo amatlah.hahaha
Awalnya aku ga dekat sama sekali ke dia, tau tapi ga mau tau dan ga mau kenal. (^_^)v Dia juga termasuk orang yang menurutku awalnya terlihat seperti Arrijal tapi yang ini agak nyebelin.
Allah punya rencana lain. Allah mendekatkan kami lewat kegiatan Iqtishodi Fair yang memiliki rangkaian acara yang panjang dimana dia jadi Ketua Pelaksana dan aku jadi Sekretarisnya. Oh my God… awalnya ngerasa kurang beruntung karena : pertama, kenapa mesti jadi sekretaris untuk acara yang penting begini, dan kedua kenapa mesti dia ketuanya??? Hahahaha
Sebelumnya, sebenarnya aku dan dia jadi PJ untuk proker KADO(Kajian Delivery Order) tapi ga pernah ada koordinasi sama sekali. Eeh tiba-tiba harus jadi partner di acara yg rangkaiannya selama beberapa bulan ini. Hadoooooh bingung banget deh awalnya.
Tapi untungnya dia orangnya asik walaupun kadang nge-bosy. Dari kegiatan itu aku tau kalo dia kadang kayak anak kecil tapi kadang juga dewasa. Dia juga lumayan bertanggung jawab (Cuma lumayan ya. Hahaha). Kita juga sering berantem-beranteman, nyolot-nyolotan, dll, tapi itu semua Cuma lucu-lucuan aja sih. Hehehe.
Satu hal yang aku salut dari dia karena dia bisa pisahin urusan pribadi dan urusan organisasi ini, walaupun sebenarnya aku ga tau, dia tau atau ga kalo aku terlibat di salah satu masalah pribadinya itu. Hohoho. Dia tau atau pun ga, yang penting itu urusan pribadi dia dan orang lain dan aku Cuma kebetulan aja terlibat di dalamnya, dan itu bukan urusan saya. Hahaha.
Oiya dia juga selalu ada untuk Iqti sampai akhir masa kepengurusan, walaupun dia adalah satu-satunya ikhwan yang bertahan di camping terakhir (PMW). Wkwkwk

Next ada Ozi dan Irvan.
Mereka berdua adalah orang-orang yang masuk LC setelah beberapa minggu staffing. Aku kenal Ozi dari semester 1 karena sekelas. Awalnya senang karena paling ga di LC ada orang yang benar-benar aku kenal. Ozi dan Irvan, mereka hampir mirip, masuk di tengah masa kepengurusan, muncul di beberapa agenda, setelah itu menghilang. Aku ga tau dang a ngerti kenapa begitu. Tapi ya sudahlah.

Ya inilah pejuang LC yang IDEAL ^_^
Istiqomah
Dedikasi
Amanah
Loyal

Aku emang bukan orang yang romantis dan pandai untuk merangkaikan kata kata, tapi inilah aku. Mungkin ini adalah sms yang bisa mewakili sebagian perasaan aku. Sms ini dari ka Vina sewaktu baru pulang Muker.
Untukmu IDEAL…
Silaturahmi dalam bingkai akidah menjadikan kita lebih indah dalam bersahabat, lebih arif ketika marah, lebih bijak ketika kecewa, lebih memaafkan ketika terluka, lebih bersyukur ketika bahagia. Terima kasih untuk setiap uluran tangan persaudaraan dan kehadirannya dalam jalan juang ini. Semoga Allah jadikan kita senantiasa bersama, bertemu ataupun berpisah karenaNya. Menuju keridhoanNya. aamiin

Masih ada cerita lagi di Iqtishodi. Di tunggu ya…

8 komentar:

  1. keep writing zei! ganbarre!!! q(^o^)p

    BalasHapus
  2. sippp. tapi biasanya orang bilang ganbatte ka, bukan ganbarre. hehehe :P

    BalasHapus
  3. heeyyy kamuu yg namanya zelinda kusumawati...
    beuuhhhh iniii tulisaaannn cetar menggelegar... wkwkkk
    haha makasi utk segalanya yaaaaa :D

    BalasHapus
  4. heeeyyy kamu ka Resti Sandy Tias, beuuuh lebaaaaaaay n pereeeeeez banget sih.wkwkwk :P
    sama-sama ka

    BalasHapus
  5. ish... masa bilang kknya perreez... emang kkny cucian di peres... :P

    hmm... zelin makin pandai berkata2..
    saya makin ga bisa mengungkapkan kata...

    kesalahan saya pada kalian makin menumpuk2 nih rasanya... sedih banget meninggalkan luka di hati2 kalian..
    Ya Allah.. jika kita harus berpisah dari iqtishodi.. semoga ada maaf yang teriring pula dari perpisahan kita yang sementara ini..
    semoga kalian memaafkan kka..
    cc : resti dan zelin..

    BalasHapus
  6. hahaha
    Ka Vina ketularan ka Resti jadi lebaaaaaay

    hadeeeeeh itu lagi itu lagi, bikin saya makin bingung nih

    BalasHapus
  7. aduhhh ini kenapa pada minta maap sih? apa ada info baru kalo lebaran dipercepat? :p
    #saatinikitahanyabutuhtertawa

    BalasHapus