Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Recent Comments

Advertise

Menu

Blogger templates

bintang


aa

Minggu, 18 November 2012

She is My Boss


Dia adalah seorang kakak senior di kampus. Dia adalah pemimpin ku di departemen di organisasi dimana aku berada. Maaf kalau aku menyebutnya dengan kata “dia”, bukannya tidak menghargai atau tidak sopan, tapi hanya tidak terbiasa untuk menyebutnya “beliau”, terkesan tua. Hehehe
Dia adalah sesosok wanita yang aku ketahui hampir sempurna di kehidupannya. Pandai secara akademis dan social, disukai banyak orang, banyak prestasi secara akademis dan organisasi, menebar banyak manfaat bagi orang disekitarnya,  dan yang pasti bisa menjadi kebanggaan bagi orang yang mengenalnya. Dia memiliki wibawa yang luar biasa. Begitulah aku mengenalnya secara umum.
Tetapi, semenjak dia menjadi ‘bos’ ku, aku belum bisa menjalin chemistry dengannya. Seharusnya, aku memiliki keterikatan yang kuat dengannya karena aku harus bekerja sama dengannya untuk menjalankan proker-proker kami bersama-sama.
Hal ini semakin menjadi parah, ketika ia menjadi ‘orang penting’ di kampus dengan segudang aktivitas yang harus dilakukannya dan harus menjalankan PPL sehingga semakin jarang kami bertemu. Oke, sebagai bawahan, aku paham dengan kondisinya yang tidak bisa selalu bersama kami. Tapi aku juga tidak bisa diam dengan amanah yang harus dikerjakan. Amanah ini tetap harus berjalan.
Aku ga paham dengan apa yang dipikirkannya ketika kami berdiskusi tentang amanah yang sempat berhenti karena ketiadaannya di sisi kami untuk sementara waktu. Dia diam. Aku bingung dengan diamnya. Di satu sisi aku berpikir, mungkin dia sedang memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi apabila kami melaksanakan amanah tersebut dan bagaimana merealisasikannya agar tujuan dari pekerjaan itu dapat tersampaikan dengan baik. Di sisi lain aku berpikir, apa ia sempat memikirkan pekerjaan ini di tengah kesibukannya yang menumpuk, apakah terbersit dalam hatinya untuk meninggalkan kami dalam amanah ini. Tentu pikiranku yang kedua tidak mungkin ia lakukan. Tapi aku ga tau, dan mungkin ga ada yang tau selain dia dan Allah. Dan mungkin, bukan kedua hal itu yang ia pikirkan.
Aku ingin seperti teman-teman yang mengemban amanah dalam organisasi yang bisa dekat dengan ‘bos’ mereka masing-masing. Aku ingin, menikmati amanah ini disaat suka maupun duka bersamanya dan juga bersama teman-teman satu departemenku.
Mungkin memang, aku bukanlah orang yang pandai untuk mengkomunikasikan apa yang aku rasakan. Seringkali orang salah paham dengan apa yang aku maksudkan. Pun ketika ‘bos’ ku membaca tulisan ini, ada kemungkinan timbul kesalahpahaman itu.
Aku turut bangga dengan apa yang telah ia capai. Aku juga mendukung apa yang dilakukannya. Aku pun berdoa agar apa yang dilakukannya mendapat berkah dari Allah.
Tapi taukah dia, bahwa aku, dan mungkin teman-temanku di departemen itu, bingung dengan dirinya. Aku, dan mungkin kami, ingin agar dia mengkomunikasikan semua dengan jelas. Mungkin aku yang terlalu bodoh untuk tidak memahaminya, tapi aku tetap berusaha untuk memahaminya.
Semoga maksud dari tulisan ini tersampaikan. Maaf jika hati mu terluka oleh tulisan ini.

Teruntuk my Boss, ka Ervina Maulida – Kepala Departemen Learning Centre – BSO Al Iqtishodi ^_^