Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Recent Comments

Advertise

Menu

Blogger templates

bintang


aa

Featured Posts

Senin, 05 Mei 2014

BPHKaDepBir Tersayang

Tahun 2013 sudah berakhir sejak seminggu yang lalu. Masih ga habis pikir bagaimana aku bisa lalui tahun yang menurutku aneh. Aku melaluinya seperti bukan dengan seperti biasanya tahun-tahun yang kulalui.

Menjelang dan setelah muktamar Iqti tahun lalu, dapat sms dari kakak-kakak senior yang menanyakan tentang kelanjutan di Iqti. Haduuuh rasanya capek jawabnya karena waktu itu keputusannya aku ga bisa lanjut karena 3 alasan sesuai kesepakatan awal. Alasan pertama karena nilai ku turun. Aku ga pernah menyalahkan kegiatan-kegiatan yang aku ikuti, tapi orang tua ku selalu berpikir kalau nilaiku turun pasti karena kegiatan yang aku ikuti, jadi kami membuat kesepakatan kalau nilai turun, artinya ga boleh ikut kegiatan lagi, dan harus lebih fokus belajar. Alasan kedua berkaitan dengan alasan pertama, yaitu karena ga dapat izin, terutama dari mamah. Aku terbiasa meminta izin untuk hal sekecil apapun ke mamah. Ketika mamah bilang ‘tidak’ ya artinya tidak, dan aku pun bakal nurut. Alasan ketiga, karena aku ga suka sama mas’ul yang baru. Kenapa? Ga tau deh, pokoknya ga suka aja sama orangnya. Mungkin karena dia selalu tampil dalam banyak kegiatan mulai dari masa MPA. Hmm entahlah.

Tanggal 24 Januari 2013, ka Leo sms menawarkan hal yang menurutku kayaknya dia salah orang deh. Atau sebenernya dia ga tau siapa aku sebenarnya? Akhirnya aku abaikan tawaran itu tanpa jawaban. Hingga tanggal 26 Januari 2013 aku dapat sms dari orang yang aku ga suka yang aku ceritakan diparagraf sebelumnya. Sms nya basa basi lagi nanyain kondisi kesehatan (waktu itu aku emang abis sakit). Sebenarnya malas untuk balas sms-sms nya karena aku tau pasti ada kaitannya dengan sms ka Leo. Tapi untuk menghargai, yaa aku balas seperlunya. Dan akhirnya benar aja, dia menawarkan hal yang sama dengan yang ka Leo pernah tawarkan.

Dengan maksud hanya untuk membuktikan sebenarnya apa sih yang bikin banyak orang percaya dan mengandalkan orang itu, akhirnya tanggal 30 Januari 2013, aku menjawab ‘pinangan’ itu dengan singkat “iya, insya Allah”. Waktu itu aku cuma berpikir ‘toh kerjaan gue cuma sirkulasi keuangan, gampanglah’.

Tapi ternyata, aku salah, salah banget. Setelah mendapat tauris (turunan) ada hal inti yang aku pahami, menjadi seorang Badan Pengurus Harian itu lebih dari sekedar mengerjakan tugas pokok, kita punya tugas yang tidak kalah penting, yaitu harus peduli dengan semua orang yang bekerja sama dengan kita. Iya perlu digaris bawahi nih, harus peduli dengan semua orang. Yaa ampuuuun, itu adalah hal yang paling sulit untuk aku lakuin. Aku ulang ya ‘Paling Sulit’. Semua orang yang kenal aku juga tau kalau aku sama diriku sendiri aja cuek, apalagi sama orang lain, sebanyak itu lagi. Astagaaa…. (mendramatisir).

Aku tau amanah ini nantinya bukan hanya dipertanggungjawabkan di dunia tapi juga di akhirat. So, dari pada nanti aku dzolim sama amanah ini dan akhirnya di akhirat aku makin lama disiksa di neraka lebih baik aku mundur di awal. Keputusan ini membuat aku mendapat banyak ‘ceramah’ dari banyak orang. Haduuuh baru awal aja udah kena ‘ceramah’. Males banget kan?! Aku tuh ga suka diceramahin, apa lagi sama orang-orang yang sebenarnya ga tau aku dengan baik. Orang yang boleh ceramahin aku itu cuma orang tua dan kakakku. Yang lain ga boleh, aku ga suka.

Tapi entah kenapa, setelah menyatakan pengunduran diri itu, aku tetap menghadiri kegiatan mereka. Waktu itu kegiatannya adalah proses perkenalan pengurus di sebuah masjid. Dari sekian banyak kalimat yang diucapkan sama orang-orang disana, ada satu kalimat yang membuat aku langsung sedikit tersadar. “Dimas akan tetap berjuang di jalan ini, dengan atau tanpa orang lain di samping Dimas karena ada Allah yang akan terus membantu Dimas”. Aku langsung berpikir, iya ya kenapa aku ngerasa dibutuhin disini, aku salah, aku harus pikirkan kembali kenapa aku bisa berada disini bersama mereka, dan kenapa aku harus ikut bekerja bersama mereka.

Setelah kejadian itu, aku emang ga langsung nemu jawaban atas pertanyaan yang ada di kepalaku itu. Aku hanya coba luruskan niat dan coba lakukan sebisa yang aku lakukan. Ga perlu jadi yang terbaik, tapi berusaha memberikan yang terbaik.

Banyaaaaaaaak hal yang aku peroleh dari kebersamaan kita, banyak hal yang tidak aku pahami tapi bisa aku percaya.

Ka Mira… aku belajar untuk ceria dan apa adanya darinya. Aku juga belajar untuk peduli dengan lingkungan sekitar darinya. Dia adalah sosok yang kurang lebih ‘miringnya’ sama kayak aku. Tapi kalau kita lagi serius, kita juga bisa kok. Satu hal mungkin yang aku kurang suka darinya adalah aku sering merasa ia menomor sekiankan amanahnya. Yaa walaupun aku tau alasan-alasannya, tapi menurutku itu kurang cukup. Hehehe…

Ka Helda… sering aku berpikir kalau dia ga nyaman dengan posisinya sekarang. Tapi dia tetap berusaha memberikan pelayanan terbaiknya. Aku belajar darinya untuk menjalankan amanah dengan ikhlas dan selalu tersenyum. Yaa tersenyum, hal yang katanya orang kampus jarang lihat di wajahku. Senyumnya manis, ringan tanpa beban, terlihat cantik (senyumnya ya bukan orangnya :P )

Ka Trias… sosok yang tulus, tulus berjuang di jalan ini, tulus mencintai apa yang ia kerjakan, tulus menyayangi orang-orang disekitarnya. Aku pengen banget tau, kenapa  orang-orang di sekitarnya bisa terlihat sayang banget sama dia walaupun sebenarnya belum lama kenal. Sebenarnya apa aja sih yang dia lakukan sampai bisa seperti itu? Sampai di akhir masa kepengurusan ini, aku belum menemukan jawabannya, karena aku merasa kita memang kurang menghabiskan waktu bersama. Sudahlah, biar ini jadi PR buatku. ^_^

Ka Resti… 2 tahun bekerja sama dengannya membuatku semakin yakin bahwa ia adalah sosok yang amat tangguh. Ia sangat yakin bahwa sungguh pertolongan Allah itu amat dekat, terutama untuk orang-orang yang berjuang di jalanNya. Ia bahkan lebih mengkhawatirkan amanahnya dibandingkan akademiknya. Luar biasa banget deh. Aku kagum banget. Aku pernah sekali menghabiskan malam bedua dengannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dari situ aku lihat secara jelas, langsung, dan nyata, inilah yang disebut perjuangan dan pengorbanan. Walau kadang aku ga paham apa yang sebenarnya dia inginkan, selama ia perlu bantuanku, aku akan berusaha semampuku. Ia orang yang cerdas dan gesit. Ia membiarkan dirinya lelah sendiri dibandingkan membagi bebannya itu dengan orang disekitarnya.

Winda… aku baru mengenalnya lebih dekat ketika menerima amanah ini. Walau kami teman sekelas, kami biasa saja. Darinya, aku belajar kesungguhan untuk memperjuangkan hal-hal yang perlu diperjuangkan. Aku merasa, ia selalu bersungguh-sungguh dalam hal ini. Dia yang dari awal benar-benar peduli dengan lembaga dan pekerjaan ini, bukan hanya dari sisi luar, tapi juga dari sisi dalamnya.

Deway… dia temanku sejak semester awal. Aku dan dia dekat juga sepertinya karena amanah ini, belum lagi kita juga teman sekelas. Kita juga lumayan sering main bareng. . Aku suka tulisan-tulisan puitis yang dia buat. Darinya, aku belajar untuk minimal peduli dengan orang-orang terdekat di sekitar kita. Darinya juga aku sadar untuk peduli dengan semua orang yang ada di sekitar kita, bukan hanya ketika berkaitan dengan pekerjaan yang kita lakukan. Dan yang paling penting, dia membuat aku sadar kalau yang seharusnya diperbaiki itu bukan Cuma tentang penampilan sebagai muslimah dan  ibadah sebagai muslim, tetapi menata hati untuk jadi manusia yang bisa menempatkan perasaan dengan tepat dan dengan cara yang tepat.

Amin… polos dan lucu. Itu yang aku dapat dari dia. Dia selalu bisa bikin ketawa disituasi serumit apapun. Aku ga pernah lihat dia marah. Secara pekerjaan, dia selalu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Stafnya juga kelihatan asik sama dia, ga canggung gitu.

Gerdi… kesan pertama kalau lihat dia pasti orang bilang ganteng, cool, keren dan sejenisnya. Yaa mau digimanain lagi, emang dari sananya begitu. Dia orang yang kalo lagi kaget, ekspresinya berlebihan banget, sampe bikin orang pada ketawa kalo lihat. Dari awal perkenalan, dia bilang kalau dia orang yang ga bisa nolak kalau ada yang minta tolong sama dia. Makanya aku bepikir kalau dia jadi Sekum pun mungkin karena rasa ga enak untuk nolak. Hehehe.

Ka Dimas… dia adalah orang yang aku maksud di cerita awal. Orang yang sebenarnya aku kurang suka. Tapi aku berusaha untuk menghargainya sebagai ketua. Dia orang yang bawel, pekerja keras, totalitas, dan agak manja (^_^)v Tapi orangnya asik untuk diajak diskusi dan sharing. Banyak ilmu yang aku dapat dari dia. Awalnya emang ga suka banget sama dia, tapi lama kelamaan, dia adalah tempat paling asyik untuk sharing.

Yaaa itulah orang-orang luar biasa yang mengisi hidupku di tahun 2013. Semoga ukhuwah ini bisa membawa kita ke Syurga bersama kelak. Aamiin.

Kalian memang ga sempurna, tapi kalian membuat serpihan kehidupanku menjadi lebih indah dan berwarna.

SANGAAAT SAYANG KALIAN KARENA ALLAH ^_^










Selasa, 17 Desember 2013

First Love - Nikka Costa

LIRIK LAGU 

There's a change in me 
They all say I'm not the same
Kid I used to be
Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong whit me
And I'm too shy to say

It's my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do

My first love
Thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could show him
What I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love

Mirror on the wall
Does he care at all
Will he ever notice me
Could he ever fall
Tell me teddy bear
Why love is so unfair
Will I ever find a way
An answer to my prayer

For my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do

My first love
Thinks that I'm to young
He doesn't even know
Wish that I could show him what I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love

My first love 

Minggu, 15 Desember 2013

Perjalanan Malam 141213

Diiringi rintik hujan, kami (ber-4) menyusuri jalanan ibu kota untuk sebuah niat baik, Menjenguk ayah dari salah satu sahabat kami yang sedang sakit.
Seperti biasa dan entah kenapa mereka (teman-temanku), selalu membuat setting-an seperti itu kalau ada aku dan dia. Aku tau dalam hal ini aku salah. Seharusnya aku bisa bertindak lebih tegas ke teman-teman ku itu. Aku yang paham seharusnya bisa memberikan pemahaman kepada mereka. Tapi mau bagaimana lagi. Bagaimana pun, memang hanya itu jalan keluar tercepatnya.

Selama perjalanan, membicarakan hal yang sebenarnya tidak terlalu penting hanya agar tetap membuatku terjaga karena aku kurang tidur selama seminggu ini, terutama 2 hari ini aku tidur hanya 3 jam. Tiba-tiba memperlambat jalan hanya untuk kondisi kami dimalam yang dingin itu. Itu adalah bentuk tanggung jawabnya atas titipin yang dilakukan salah satu orang tua sahabatku kepadanya sebelum berangkat. Tapi kami abaikan perhatiannya itu.
"Kenapa mesti lebay ke kita (aku dan teman-teman) ? kan yang dititipkan untuk kamu jaga hanya dia (salah satu temanku,yg orang tuanya menitipkan untuk menjaga)" tanyaku
"Bukan cuma dia. Selama kalian pergi dengan saya, kalian adalah tanggung jawab saya" jawabnya.

Dia memang selalu menjaga kami dengan baik. Tak ingin melihat terjadi sesuatu yang tidak baik kepada kami. Iya, kami, bukan hanya aku. Tapi aku khawatir, rasa tanggung jawabnya itu menimbulkan 'sesuatu' yang tidak seharusnya ada sebelum waktunya. Aku hanya ingin menjadi sahabat baginya. Entah aku yang berlebihan, entah apa yang sebenarnya dia rasakan, aku hanya ingin menjadi sahabatnya.
Dia paham, aku paham, tapi kepahaman kami membuat aku tidak paham atas apa yang terjadi pada kami..

Memberikan hadiah. Sebelumnya aku ga tau apa dia juga pernah melakukan hal yang sama ke teman-teman dekatnya di luar sana. Tapi selama ini aku ga pernah melihat dia melakukan hal itu ke sahabatku yang lain. Aku hanya berharap, dia berlaku seperti itu kesemua sahabatnya sebagai seorang sahabat karena rasa persahabatan.

Ia hentikan lajunya, hanya untuk melepaskan jaket. Bukan tidak menghargai, aku hanya ga mau orang lain berbuat sesuatu yang lebih yang nantinya malah membuat aku salah paham, dan nantinya juga membuat dia sakit. "Kondisi fisik perempuan itu beda" itu alasan darinya. Tapi alasan itu ga membuat aku mau menuruti pintanya.

Ya begitulah dia. Sahabat kami yang paling perhatian, sampai perhatiannya itu membuat kami heran dan mengatakan 'dia berlebihan'.
Biarkan benih perhatiannya tumbuh sebagai kasih sayang seorang sahabat.
Biarkan kami menjaga persahabatan ini.


Sabtu, 12 Oktober 2013

Memiliki Kehilangan

14 November 2010, 3:21pm

Semua orang pasti ngerasa takut atau sedih dengan kata kehilangan. Tapi orang-orang bilang kalau kita pernah kehilangan itu sesuatu yang berharga karena berarti kita pernah punya rasa memiliki akan sesuatu. Kalau Aku merasa lebih baik aku sendiri, aku lebih baik gak punya apa-apa karena kalau aku nggak punya apa-apa berarti aku nggak bakalan kehilangan apa-apa. Aku juga nggak mau membuat orang lain sedih karena kehilanganku. Aku tau rasanya kehilangan itu sedih banget, maka dari itu juga aku nggak mau memiliki ataupun dimiliki oleh siapapun atau apapun, kecuali Allah. Cukup Dia yang bisa memiliki aku ataupun aku miliki.

Sering kali aku juga merasa aku nggak punya hak buat memiliki ataupun dimiliki apapun atau siapapun. Memang apa istimewanya aku? (Nggak ada) Nggak ada alasan seseorang untuk jadi pemilikku.

 Aku masih berusaha untuk menghindar dari orang-orang yang berusaha untuk memiliki aku. Dulu aku menjalaninya dengan sangat mudah, mungkin karena memang nggak ada yang ingin menjadi “pemilikku”, tapi sekarang aku merasa semakin sulit untuk menghindarinya padahal semakin banyak yang ingin jadi pemilikku (pede banget…dan sepertinya semuanya palsu). Semakin hari aku semakin keras untuk menghindari mereka, tetapi semakin hari juga aku merasa memiliki dan membutuhkan mereka. Aku selalu berusaha untuk memungkiri kalau aku juga merasa memiliki mereka, tapi dalam kenyataannya aku nggak bisa. Aku tau kebahagiaan ini sebentar lagi akan berakhir (jangan ada yg ke-PD-an... bukan bermaksud untuk mendahului kehendak Allah ^_^ ) maka dari itu aku harus benar-benar bisa menghilangkan rasa memiliki ini supaya aku nggak merasa sedih karena rasa kehilangan.


***Nggak semua kata “pemilik” ditulisan ini bermakna kayak pemilik rumah ya! Jadi jangan pikir yang aneh-aneh ya!!!

Memiliki Kehilangan

14 November 2010, 3:21pm

Semua orang pasti ngerasa takut atau sedih dengan kata kehilangan. Tapi orang-orang bilang kalau kita pernah kehilangan itu sesuatu yang berharga karena berarti kita pernah punya rasa memiliki akan sesuatu. Kalau Aku merasa lebih baik aku sendiri, aku lebih baik gak punya apa-apa karena kalau aku nggak punya apa-apa berarti aku nggak bakalan kehilangan apa-apa. Aku juga nggak mau membuat orang lain sedih karena kehilanganku. Aku tau rasanya kehilangan itu sedih banget, maka dari itu juga aku nggak mau memiliki ataupun dimiliki oleh siapapun atau apapun, kecuali Allah. Cukup Dia yang bisa memiliki aku ataupun aku miliki.

Sering kali aku juga merasa aku nggak punya hak buat memiliki ataupun dimiliki apapun atau siapapun. Memang apa istimewanya aku? (Nggak ada) Nggak ada alasan seseorang untuk jadi pemilikku.

 Aku masih berusaha untuk menghindar dari orang-orang yang berusaha untuk memiliki aku. Dulu aku menjalaninya dengan sangat mudah, mungkin karena memang nggak ada yang ingin menjadi “pemilikku”, tapi sekarang aku merasa semakin sulit untuk menghindarinya padahal semakin banyak yang ingin jadi pemilikku (pede banget…dan sepertinya semuanya palsu). Semakin hari aku semakin keras untuk menghindari mereka, tetapi semakin hari juga aku merasa memiliki dan membutuhkan mereka. Aku selalu berusaha untuk memungkiri kalau aku juga merasa memiliki mereka, tapi dalam kenyataannya aku nggak bisa. Aku tau kebahagiaan ini sebentar lagi akan berakhir (jangan ada yg ke-PD-an... bukan bermaksud untuk mendahului kehendak Allah ^_^ ) maka dari itu aku harus benar-benar bisa menghilangkan rasa memiliki ini supaya aku nggak merasa sedih karena rasa kehilangan.


***Nggak semua kata “pemilik” ditulisan ini bermakna kayak pemilik rumah ya! Jadi jangan pikir yang aneh-aneh ya!!!

Cinta Mu Pada Ku

10 Februari 2012, 11:23am

Betapa banyak cinta dan kasih yang Engkau curahkan padaku
Begitu banyak anugerah Mu untuk Ku
Kau sungguh Maha Pengasih

Aku ga tu harus berkata dan bersikap seperti apa untuk tunjukkin rasa terima kasih ku ini. Aku bukan orang yang pandai merangkai kata-kata menjadi indah. Aku bukan lah seorang ahli ibadah yang menegakkan sunah Rasul. Bahkan dalam melaksanakan kewajibanku aku merasa kosong. Aku ga bisa fokus untuk hanya memikirkanMu. Dan aku berpikir mungkin aku mulai meninggalkan Mu. Tapi aku ga mau. 

Dalam kekosonganku, aku masih banyak meminta pada Mu. Jujur aku malu karena telah merasa meninggalkanMu tapi masih tetap banyak meminta. Memang apa yg udah aku lakukan untukMu hingga berani meminta banyak? Namun ga ada lagi tempat ku untuk meminta selain Kamu. Aku sering dengar kalau kita jauh dari Kamu, kamu bakal menjauh dari kita. Tapi kayaknya pernyataan itu salah deh. Aku merasa di saat aku menjauh, Kamu malah semakin menunjukkan kalau Kamu ga pernah jauh dari aku. Banyak pinta yang aku minta ketika jauh dari Mu dan Kau kabulkan, bahkan untuk banyak hal yang aku anggap mustahil tapi malah Kamu tunjukkan bahwa ga ada yang mustahil untuk Mu.

Disaat aku menjauh pun Kau tetap curahkan kasih sayang itu. Bagaimana kalau ku mendekatkan diri untuk mencapai Ridho Mu, pasti aku akan semakin merasa bahagia karena bisa merasakan nikmat dari Mu. You never far from me, although I feel far from you. I will fill this emptyness with present You again. I will start from zero. May be i just can do this to reply Your Love. I know that You want more than word from me ^_^

tulisan ini mungkin ga jelas bagi yang membaca, tapi ini cuma sedikit curahan hatiku aja. Yaah aku emang bukan orang yang pandai mengungkapkan apa yang aku rasakan. hhmm^_^

Kamis, 10 Oktober 2013

Sifat Hati

Berharap hati ini memiliki perasaan seperti whiteboard.
Setiap orang berhak untuk menulis kepentingan diatasnya dengan spidol.
Tapi setelah selesai menulis, bisa dengan mudah dihapus dan bersih tanpa bekas.
Lalu dapat digunakan kembali untuk menulis diatasnya.

Tidak berharap hati ini bersifat seperti kertas.
Jika kertas sudah penuh dengan tulisan, kemudian dihapus,
maka tidak bisa kita menuliskan tulisan baru diatas kertas tersebut.

Tulisan itu adalah kenangan.
Kenangan pasti ada yang menyenangkan dan tidak.
Konteks perumpamaan diatas hanya saya gunakan untuk sesuatu yang kurang baik untuk diri saya.