Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Recent Comments

Advertise

Menu

Blogger templates

bintang


aa

Selasa, 18 Desember 2012

IQTISHODI Awal Ceritaku


Ga ada niat mendalam untuk berada dalam organisasi. Hanya berawal dari keinginan mamah supaya aku bisa berada dalam lingkungan pergaulan yang baik, berada dalam lingkungan yang agamis, berharap agar aku kelak bisa menjadi orang yang tidak akan pernah menyesal dengan masa mudaku.
Ga ada alasan untuk tidak memenuhi keinginan mama tersebut.Karena aku belum bisa memberi apa-apa, dan belum bisa berbuat apa-apa selain melakukan apa yang menjadi keinginannya terhadapku.

Ga ada alasan lain selain mamah.

Aku bukanlah orang yang baik dalam segi sosial, bahkan bisa dikatakan sangat buruk. Dan semua semakin buruk ketika aku menginjakkan kaki di bangku sekolah. Aku ga bisa menyesuaikan diri dengan teman-temanku. Aku mendapat beberapa teman karena mamah yang PDKT dengan mereka.
Aku juga bukanlah seorang siswa yang aktif, belum pernah seumur hidupku mengikuti organisasi di sekolah. Aku selalu menganggap hal itu akan mengganggu sekolahku, selain itu hal itu hanya akan membuang-buang waktuku.

Belum lagi, Bapak yang terlalu over protective sehingga aku ga bebas untuk melakukan berbagai hal.

Karena alasan itulah awalnya aku sempat ragu untuk berusaha “melamar” masuk ke dalam organisasi agamis. Tapi hanya terngiang kalimat yang mamah ucapkan untuk aku yang bisa meyakinkan aku untuk mencobanya.

Awalnya…
Sekitar akhir Januari, aku membaca open recruitment organisasi agamis ini di kampus, yaitu BSO Al IQTISHODI. Aku membacanya melalui postingan FB dari seorang senior tentang oprec itu. Tanpa ada yang tau (awalnya) aku mendaftar ke IQTI (sebutan akrab untuk Iqtishodi) melalui SMS.

Sambutan hangat kudapatkan dari seseorang di seberang sana yang membalas smsku, yang akhirnya ku ketahui ia adalah ketua/Mas’ul dari organisasi ini, Ka Leo. Awalnya aku hanya memilih LC (Karena tertarik dengan proker MAGENTA). Tapi ternyata, kata ka Leo harus pilih 2, jadi yang 1 lagi, aku pilih Biro muslimah (biar bisa belajar jadi wanita normal #ups).

Ternyata ada tes wawancaranya juga untuk masuk Iqti. Sebenernya sih itu bukan wawancara, Cuma bincang-bincang aja kalo menurutku. Aku inget banget, waktu itu yang wawancarain aku adalah ka Desi Ayu. Ka Desi adalah orang pertama yang membuat aku merasa nyaman di lingkungan itu. Ia bisa paham dengan baik apa yang aku sampaikan. Aku nyaman sehingga aku bisa sampaikan dengan jujur apa alas an aku masuk Iqti. Kalau sebagian besar teman-teman yang lain kasih alas an masuk Iqti karena Allah, karena ingin memperdalam ilmu agama, dan sejenisnya, kalau aku ga bisa bohong. Aku bilang, aku masuk Iqti karena mama, iya karena mama. Mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang sejujurnya.

Sebenarnya dihari wawancara itu, aku juga mengalami hal yang tidakmenyenangkan mengenai organisasi lain yang ingin ku coba (ket : ditolak untuk berwawancara di organisasi itu)  sehingga berharap dengan jawaban-jawaban jujur yang aku berikan ke ka Desi, membuat aku juga di tolak di Iqti. Oya di hari wawancara ini juga, barulah teman-temanku tau kalau aku daftar di Iqti.

Singkat cerita, beberapa hari kemudian teman-temanku udah dapat sms dari Ka. Dep/Bir Iqti bahwa mereka diterima di Iqtishodi di Departemen atau Biro yang mereka inginkan. Dan pada saat itu, aku belum menerima sms apapun. Hati kecilku berharap agar aku ga diterima di Iqti. Hehehe. Teman-teman yang lain udah mulai ribet nanya “Zel kamu diterima di mana?” dan dengan ringan aku jawab “ditolak”. Mereka pun ga dengan mudah percaya, tapi aku ga peduli.

Allah berkehendak lain.
Sabtu, 3 Maret 2012 pukul 21.34, HP ku berbunyi, terlihat sms dari nomor yang tidak ku kenal. SMS itu berbunyi :
Bersama artinya bersaudara, bersaudara artinya berjuang,
Siapkah hati, jiwa, raga, dan harta kita untuk bersaudara?
Siapkah mata, telinga, lisan dan tangan kita untuk bersaudara?

Kesulitan, kerepotan, rasa sakit, semua yang nanti ada dalam kebersamaan perjuangan..
Imani ini..

Ahlan wa sahlan..
Selamat bergabung dalam barisan pejuang tangguh LEARNING CENTER BSO AL IQTISHODI 2012-2013

^Sesungguhnya orang terbaik yang kamu pekerjakan adalah orang yang kuat lagi amanah^ (QS Al Qashas : 26)

-Tidak ada iman orang yang tidak punya amana, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya- (HR Ahmad No 12787)

Siapkah berjuang bersama kami?

Ervina Maulida
Kepala Departemen Learning Center

SMS itu bikin aku kaget, sedih, dan senang. Semua campur aduh deh rasanya. Kaget karena berpikir, bagaimana mereka bisa menerima aku yang ga punya alasan kuat untuk masuk Iqti selain karena mama dan penampilan aku yang urakan (jika dibandingkan dengan mereka). Sedih karena merasa akan banyak waktu, tenaga, pikiran, dan lainnya yang akan terkuras dengan proker yang akan kami jalankan, yang biasanya hal itu pasti akan aku gunakan hanya untuk belajar dan bermain. Senang karena, setidaknya aku bisa mengabulkan harapan kecil mamah.

SMS itu juga bikin aku tersadar, akan amanah dan tanggung jawab yang akan aku emban minimal 10 bulan kedepan.

Cerita berikutnya adalah hal yang terjadi selama masa kepengurusan itu. Di tunggu yaaa…
Terima kasih ^_^

Asa, Sesal, dan Semangat


Bukan bidadari yang selalu menebar kebahagiaan
Bukan batu karang yang kokoh hadapi deburan ombak
Bukan pula Muhammad yang berikan kebaikkan dan manfaat bagi setiap insan di dunia

Banyak luka yang telah ditorehkan
Terlalu lemah untuk hadapi semua cobaan
Hanya berharap bisa hentikan keputus asaan diri

Tapi…
Masih ada semangat dalan diri,
Walau tak terlihat, Walau tanpa pengakuan
Untuk perbaiki diri dari semua kesalahan yang terlanjur dibuat
Untuk sembuhkan semua luka hati


Tulisan ini aku buat sewaktu aku lagi merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak ada seorang pun yang memahaminya. Merasa bahwa tak ada yang pernah bisa merasakan apa yang aku rasakan. 

Tulisan ini juga aku kirim untuk lomba lho. Walaupun ga menang (karena emang ga berharap untuk menang), aku tetap senang karena sekarang aku udah mulai bisa mengontrol emosiku untuk melampiaskannya ke arah yang lebih berguna. ^_^